What will happen to financial markets in 2024

08.01.2024

|

For the global economy, 2023 turned out to be fatal. Given what is happening, the world has experienced a distribution of price competition for valuable resources and a very strong increase in inflation. However, the actions of economic and political figures led to not very good consequences. According to our forecasts, everything is heading towards the fact that in 2024 the world economy will move even closer to a state of recession, and GDP growth may slow down to 2.6%. According to the general definition, a recession in the global economy is considered to be a GDP level of 2.5%.

All these, of course, are numbers, but the main thing now is how leading economic countries will exit the cycle of raising interest rates and observe inflation after a strong drop in indicators due to tight monetary policy. The next 12 months will be a year of lower interest rates. After pursuing their most aggressive tightening campaign in decades in 2022 and 2023, central banks around the world are poised to begin easing monetary policy as inflation continues to fall.

However, all this is more like the cat-and-mouse game between Tom and Jerry from the cartoon of the same name, where Tom plays economic figures, and Jerry plays global inflation.

One thing is certain: 2024 could be very profitable.

We expect high volatility for all major assets of the financial market, especially for currency pairs and cryptocurrency, which can become a safe haven for large capital.

Ulasan pasar

Meroketnya Harga emas di tengah perang Israel-Hamas

Harga emas baru-baru ini menunjukkan pemulihan signifikan, naik lebih dari 1,0 diperdagangkan pada kisaran $2.660 per troy ounce. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik menyusul invasi tentara Israel ke Lebanon, sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe-haven. Sejumlah faktor telah berkontribusi terhadap pergerakan harga emas baru-baru ini.

Pasar minyak utama beralih investasi

Arab Saudi siap mengubah strategi produksi minyaknya, menjauh dari target tidak resminya sebesar $100 per barel. Perubahan ini terjadi saat kerajaan tersebut bersiap untuk meningkatkan produksi minyak bulanannya secara bertahap, dengan tujuan menambah total 1 juta barel per hari pada Desember 2025. Perubahan kebijakan ini mengakui pelemahan harga minyak saat ini dan bertujuan untuk menstabilkan pasar sambil memastikan stabilitas ekonomi kerajaan melalui sumber pendanaan alternatif.

Raksasa teknologi Tiongkok siap melaju

Keputusan baru-baru ini oleh People's Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga telah berdampak signifikan terhadap pasar keuangan. Langkah yang ditujukan untuk merevitalisasi ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah menghasilkan profit besar pada saham-saham dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Cina.

Gas Alam. Musim dingin akan datang!

Harga gas alam mengalami fluktuasi yang signifikan karena berbagai faktor global. Penurunan konsumsi energi di AS dan Eropa telah memberikan tekanan pada harga, sementara ketegangan geopolitik, khususnya di Timur Tengah, telah mengganggu perdagangan global dan pasokan energi. Selain itu, Eropa sedang bergulat dengan dampak krisis energi yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Ketidakpastian Bitcoin

Bitcoin (BTC) mengalami penurunan di awal perdagangan pada Jumat, 6 September, menyusul penurunan lebih dari 3% di hari sebelumnya. Para pelaku pasar telah mengantisipasi penurunan suku bunga federal fund sebesar 25 basis poin, yang berpotensi mendorong mata uang kripto legendaris ini. Namun, Bitcoin telah turun sekitar 24% sejak rekor tertingginya pada 14 Maret, karena kurangnya narasi baru untuk mendorong sentimen bullish.

Guncangan Pasar Minyak: Beli atau Jual?

Harga minyak telah bergerak menurun akhir-akhir ini, dipengaruhi oleh ekspektasi peningkatan produksi OPEC+ dari Oktober. Selain itu, tanda-tanda lemahnya permintaan di negara-negara ekonomi utama seperti Cina dan Amerika Serikat telah meningkatkan kekhawatiran mengenai pertumbuhan konsumsi mendatang.

Emas dan Perak Naik Lagi

Pasar emas saat ini mengalami momentum positif, dengan harga diperdagangkan di wilayah yang menguntungkan pada chart harian. Meskipun dibatasi oleh batas atas kenaikan lima bulan dan level tertinggi sepanjang masa, prospek keseluruhan tetap bullish karena berbaga peristiwa terkini.

Ambisi Pertumbuhan YEN

Pasangan mata uang USDJPY mengalami penurunan signifikan menyusul pernyataan dovish Ketua Federal Reserve Jerome Powell Jumat lalu. Tren penurunan ini berlanjut hingga pagi hari 26 Agustus, diperburuk oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Hizbullah selama akhir pekan. Analis dari Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC), Frances Cheung dan Christopher Wong, telah mencatat perkembangan ini.